Suatu hari Rasul Saw pernah ditanya oleh seseorang, "Ya Rasul,
mengapa engkau diutus ke bumi?". Kemudian Rasul menjawab, "Sesungguhnya
hamba diutus ke bumi hanyalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.
Oleh karena itu, Islam hadir sebagai agama yang akan membawa umat
manusia kepada akhlak yang sempurna. Makin sempurna Akhlak seseorang,
maka ia semakin tahu kebenaran Islam. Akhlak yang sempurna akan membawa
manusia menuju derajat keimanan yang tinggi, sehingga ia akan menjadi
seseorang ahli ibadah. Seorang ahli ibadah, apapun yang dilakukannya
didunia ini hanya untuk beribadah kepada Allah.
Akhlak adalah reaksi spontan terhadap suatu kejadian. Orang yang
akhlaknya baik, insya Allah reaksi spontannya juga baik. Orang yang
akhlaknya jelek, reaksi spontannya pun akan jelek. Mulut, sikap, pikiran
dan keputusannya menjadi jelek. Akhlak asli seseorang akan terlihat
ketika ia menghadapi yang cocok dengan yang tidak cocok.
Sumber akhlak datangnya dari hati. Hati yang kotor akan menciptakan
akhlak yang tidak baik. Sebaliknya, hati yang bersih akan menciptakan
akhlak yang baik. Bila diurutkan, hati itu ada 3 tingkatan. Tingkatan
yang pertama adalah Qalbun Mayit, yaitu hati yang mati. Hati yang mati
tidak bisa mendengarkan apa kata hatinya sehingga yang ia tahu hanya
satu, memuaskan nafsu. Tingkatan yang kedua adalah qalbun Marid, atau
disebut hati yang berpenyakit. Hati ini dipenuhi oleh penyakit seperti
dengki, sombong, syirik kecil, dan sebagainya. Orang yang hatinya
berpenyakit, hatinya tidak akan bahagia meskipun ia memiliki kemewahan
didunia. Karena pada hakikatnya Dunia tidak disiapkan untuk
membahagiakan hati. Sedangkan tingkatan hati yang tertinggi yaitu qalbun
salim, atau disebut juga hati yang baik. Puncaknya akhlak tercipta dari
hati yang baik ini, hati yang sehat, hati yang selamat dan hati yang
bersih. Seperti apakah hati yang sehat, selamat dan bersih? Sederhananya
hati yang sehat, selamat dan bersih adalah hati yang telah memutuskan
harapannya dari makhluk, sehingga hatinya total hanya berharap kepada
Allah.
Lalu bagaimanakah cara kita agar memiliki hati yang baik dan bersih?
hati yang baik dan bersih akan tercipta jika kita mengenal dan meyakini
Allah. Makin kenal dan yakin kita kepada Allah, makin bersihlah hati
ini. Yakin kepada Allah itu ada 3 bagian, yakni ilmul yaqin ( yakin
kepada Allah dengan ilmu), ainul yaqin ( yakin ke Allah dengan panca
indera) dan haqul yaqin ( yakin ke Allah dengan hati). Jika sudah sampai
pada bagian Haqul yaqin sampailah kita pada bersihnya hati yang akan
membawa kita pada akhlak yang sempurna.
Mari ajak diri ini untuk membersihkan hati, karena orang-orang yang
membersihkan hati itu adalah orang-orang yang beruntung. Seperti yang
dikatakan Allah dalam firmannya di surat Asy-Syams ayat 9 sampai 10, "
Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya, dan sungguh rugi orang yang mengotorinya".
Bersihkanlah hati dengan mendekati dan mengenal Allah, yang kemudian
dilanjutkan dengan meyakini Allah. Rasul pun pada awal masa berdakwah
memberikan 3 hal kepada para sahabat. Pertama yaitu mengenalkan Allah.
Kedua yaitu mengenalkan jalan-jalan menuju kepada Allah. ketiga yaitu
mengenalkan konsekuensi, jika dekat kepada Allah apa yang akan
didapatkan, dan juga jika jauh dari Allah apa yang akan didapatkan.
Mendekati Allah lebih mudah daripada mendekati manusia, karena jika kita
mendekat kepada Allah, Allah pasti mendekat juga kepada kita. berbeda
bila kita mendekati manusia, belum tentu jika kita dekati, manusia akan
mendekati kita juga. Untuk mendekat kepada Allah, langkah yang harus
kita lakukan adalah jangan mengikatkan diri kepada dunia, tapi ikatlah
diri pada Allah. Fokuskanlah diri kita hanya kepada Allah. Bila kita
sudah terikat dengan Allah, hidup pun akan menjadi lebih enak.
Lebih enak lagi jika kita sudah mengenal Allah, kita akan mengetahui
hakikat dari setiap kehendak Allah. Orang yang mengetahui hakikat setiap
kehendak Allah, maka dalam hidupnya tak akan ada lagi kegelisahan dalam
menghadapi setiap kehendak Allah, tapi yang ada hanyalah kesejukkan,
karena dalam hatinya sudah ada keyakinan bahwa setiap kehendak Allah itu
pasti baik untuk dirinya.
Sejatinya, apapun yang membuat kita dekat kepada Allah itu adalah
keberuntungan. Dan apapun yang membuat kita jauh kepada Allah itu adalah
kerugian. Oleh karena itu, apapun kehendak yang ditakdirkan Allah
kepada kita, kita jangan berburuk sangka. karena bisa jadi apa yang
sering kita anggap tidak baik, bagi Allah itu baik.
Kenalilah Allah lewat tanda kebesaran-kebesaranNya. Contoh sederhananya
adalah kita mengenal Allah dengan mengenal diri kita sendiri. Dalam diri
ini atau tubuh ini, sungguh terdapat kebesaran Allah yang luar biasa.
Tubuh ini rumit, terdapat ratusan triliun sel didalamnya, yang setiap
detiknya terjadi proses yang dahsyat didalamnya. ada jantung yang
berdetak, ada darah yang mengalir, ada juga otak yang memberi perintah
untuk berbicara, mendengar dan yang lainnya. Tidak hanya itu, tetapi
didalam tubuh ini masih ada miliaran aktifitas lainnya. Dan miliaran
aktifitas yang terjadi didalam tubuh ini terjadi dengan sangat sempurna.
Allahu akbar!!
Bila kita sudah dekat dengan Allah, kenal dengan Allah, kemudian yakin
kepada Allah, maka hati ini akan senantiasa diserahkan kepada Allah,
yang kemudian dari hati tersebut terciptalah akhlak-akhlak yang paling
baik. Akhlak yang akan membuat kita lebih mudah dan bahagia dalam
menjalani kehidupan didunia ini. Sungguh semuanya sangatlah sederhana,
jika ingin memperbaiki akhlak, kita hanya perlu membersihkan hati dengan
cara mengenal, mendekati dan meyakini Allah. Dan untuk mengenal,
mendekati, dan meyakini Allah, maka kita harus belajar yang namanya ilmu
tauhid.
"Sebaik-baik Manusia adalah mereka yang paling baik akhlaknya" (HR. At-Tabrani)